Jumat, 24 Februari 2017

Membaca Hasil Analisis BIvariat Kesehatan (Olahdata SPSS)


ANALISIS BIVARIAT  
Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan variabel independen dan variabel dependen  dengan analisis Chi-Square yang diolah menggunakan sistem komputerisasi. 

Contoh Output Analisis Bivariat : 
Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Kejadian Diabetes Mellitus Tipe II

Variabel

DM Tipe II
Tidak DM Tipe II
Total

X2

Ρ

OR
(95% CI)
N
%
N
%
n
%
Aktivitas Ringan
46
34,1
89
65,9
135
100


2,170


0,141


0,517
(0,237-1,126)
Aktivitas Tidak Ringan
16
50,0
16
50,0
32
100
Total
62
37,1
105
62,9
167
100











Berdasarkan tabel diatas, dari 135 pasien yang memiliki aktivitas ringan, sebagian kecil (34,1%) adalah pasien Diabetes Mellitus Tipe II., sedangkan dari 32 responden yang memiliki aktivitas tidak ringan (sedang dan berat), sebagian (50,0%) adalah pasien Diabetes Mellitus Tipe II. Berdasarkan hasil analisis Chi-Square diperoleh nilai ρ= 0,141 > 0.05, artinya tidak ada hubungan yang bermakna antara Aktivitas Fisik Dengan Kejadian Diabetes Mellitus Tipe II.

Hubungan Indeks Massa Tubuh Dengan Kejadian Diabetes Mellitus Tipe II 

Variabel
IMT
DM Tipe II
Tidak DM Tipe II
Total

X2

Ρ

OR
(95% CI)
N
%
N
%
n
%
IMT ³25

59

47,6

65

52,4

124

100


20,845


0,000



12,103
(3,555-41,201)
IMT <25
3
7,0
40
93,0
43
100
Total
62
37,1
105
62,9
167
100
Berdasarkan tabel diatas ditemukan bahwa dari 124 orang pasien yang memiliki IMT ³25, hampir sebagian (47,6%) responden adalah pasien Diabetes Mellitus Tipe II, sedangkan dari 43 responden yang memiliki IMT <25, sebagian kecil (7,0%) responden adalah Pasien Diabetes Mellitus Tipe II. Berdasarkan hasil analisis Chi-Square diperoleh nilai ρ=0,000 < 0.05), sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha diterima, artinya ada hubungan yang bermakna antara IMT dengan kejadian Diabetes Mellitus Tipe II. Analisis hubungan 2 variabel menunjukan nilai OR 12,103 (95% CI:3,555-41,201), artinya pasien yang memiliki IMT ³25 mempunyai peluang 12 kali untuk Diabetes Mellitus Tipe II dibandingkan dengan pasien yang memiliki IMT <25.
Hubungan Makanan Kegemaran Dengan Kejadian Diabetes Mellitus Tipe II
Makanan
Kegemaran Responden
DM Tipe II
Tidak DM Tipe II
Total      

X2

Ρ

OR
(95% CI)
N
%
N
%
n
%
Tinggi KS
37
45,7
44
54,3
81
100

4,224

0,039


2,052
(1,083-3,886)
Rendah KS
25
29,1
61
70,9
86
100
Total
62
37,1
105
62,9
167
100






Berdasarkan tabel 4.7. diatas, diketahui dari 81 orang yang mengkonsumsi makanan tinggi karbohidrat sederhana (glukosa sederhana), hampir sebagian (45,7%) responden adalah pasien Diabetes Mellitus Tipe II, sedangkan dari 86 orang yang mengkonsumsi makan rendah KS, sebagian kecil (29,1%) responden adalah pasien Diabetes Mellitus Tipe II.
Berdasarkan hasil analisis Chi-Square diperoleh nilai ρ=0,039 < 0.05), sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha diterima, artinya ada hubungan yang bermakna antara konsumsi makanan kegemaran yang banyak mengandung gugus glukosa sederhana dengan kejadian Diabetes Mellitus Tipe II. Analisis hubungan dua variabel menunjukan nilai OR:2,052 (95% CI:1,083-3,886), artinya pasien yang memiliki kebiasaan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung glukosa sederhana/karbohidrat sederhana mempunyai peluang 2 kali untuk Diabetes Mellitus Tipe II dibandingkan dengan pasien yang biasa mengkonsumsi makanan rendah glukosa sederhana.
 

0 komentar:

About This Blog

Our Blogger Templates Web Design

  © Free Blogger Templates Blogger Theme II by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP